series :secangkir kopi untuk kevi #eps1
- Kavinaap
- Sep 10, 2018
- 4 min read
Ya pertemuan ku dengannya terjadi di sebuah kedai kopi ternama di kawasan tebet saat itu. Dan ternyata pertemuan itu mengubah pemikiranku tentang sebuah rasa, iya rasa secangkir kopi yang memang nikmat
……...................................................................

Hai perkenalkan nama aku Cafeina Larasati. Biasa di panggil Kevi. Umurku saat ini 22 tahun dan sekarang aku sedang menjalani magang di salah perusahaan yang bergerak dibidang Sales marketing di Jakarta.
Ini adalah kali pertamanya aku menapaki kakiku Ibu Kota Jakarta, setelah sekian lama aku tinggal di kota Paris van java bernama bandung dan sedang melanjutkan kuliah di salah satu universitas ternama di Bandung.
Hmmm, rasanya tak ada yang jauh berbeda antara bandung dan Jakarta yang memang kawasan padat penduduk sehingga macet disana disini tak membuat ku risih ketika berada di kota ini. Hanya saja udara terasa lebih panas karena banyaknya polusi udara dimana-dimana.
Hari ini adalah hari senin, yang mana merupakan hari pertamaku magang . Perasaan degdegan hinggap di hatiku sejak tepatnya beberapa jam yang lalu sebelum aku berangkat menuju perusahaan itu.
“Pokoknya hari ini jangan sampe telat deh ya, paling gak jam 6 aku harus sudah berangkat menuju lokasi magangku berada” Pikirku dalam hati.
Untungnya lokasi tempat tinggal dan magangku tak begitu jauh sehingga aku tak perlu terlalu cemas akan dilanda kemacetan yang serba hebring alias heboh sendiri disini HAHAHA. Tak lupa sebelum aku berangkat magang, mamah sempat menelponku untuk sekedar mengingatkanku sholat tepat waktu , jaga kesehatan dan selalu berhati-hati ketika berada dimanapun.
Sesampainya di perusahaan dimana aku magang, aku menunggu di lobby untuk bertemu dengan supervisorku nanti yang mana adalah kakak sepupuku sendiri. Selang beberapa menit setelah aku menunggu di lobby itu, seketika Kak Rahardian yang tak lain adalah kakak sepupuku itu melihatku di lobby dan langsung mengajak aku masuk ke meeting room mereka untuk mengenalkan aku dengan staff – staff disana kalo aku akan magang di perusahaan ini untuk belajar sales marketing selama kurang lebih 1 bulanan ini.
Yap disini aku diperkenalkan dengan mereka semua, mulai dari tim khusus dari marketing, office boy dan lainnya. Hmm, sepintas kantor ini terlihat sangat comfort banget sih untuk banyak belajar marketing. Saat ini perusahaan tersebut sedang banyak project yang membutuhkan banyak pemasaran dibeberapa wilayah, jadi keliatannya banyak orang sibuk disana.
Sesaat setelah kak rahardian mengenalkanku dengan beberapa anak kantor disana, mereka akan lanjut untuk mengadakan weekday meeting untuk memonitoring progress pekerjaan mereka, tapi ternyata ada yang lagi nyidam kopi nih disana. Dan sebagai tugas pertamaku magang disana, aku disuruh membelikan mereka kopi di kedai kopi langganan mereka. Karena aku bukan salah satu penikmat kopi yang baik bahkan aku tak suka kopi sama sekali, lantas aku langsung aja menyeletuk
“Tapi aku gak suka kopi ka, jadi aku gak tau kopi apa yang enak”, kataku secara langsung
“Hmmm, baru disuruh beli kopi aja gak bisa. Yaudah deh kalo gitu, gue tulisin aja kopi apa yang bakal kita minum. Jangan lupa bilangin nama gue ya ke baristanya Claresta, inget Claresta jangan sampe lupa lo” . Kata kak Claresta
“Oke kak, Claresta ya” Jawabku
“Oke, nih gue kasih uangnya, jangan lupa kembalinya ya” Kata Ka Claresta
“Oke ka, kalo gitu aku berangkat dulu ya ka”
Sesampainya di kedai kopi langganan ka Claresta di tebet……
“Mas, aku mau pesen kopi Caramel Macchiato 1, Cappuccino 1 sama Espresso Macchiatonya juga 1, take away ya mas. Atas Nama Claresta”
“Udah itu aja? Caramel Macchiato 1, Cappuccino 1, Espresso Macchiato 1, ada lagi? ” Tanya Mas Barista
“Gak, udah itu aja”
“Oke, jadi totalnya 179 ribu” Kata Barista
“Oke ka ini”
“Ditunggu sebentar ya” Barista itu menjawab sambil tersenyum padaku
“Oke ka” Jawabku
Sambil menunggu Barista itu meracik kopi pesananku, aku duduk disamping kaca sambil memandangi pemandangan diluar kedai itu sampai akhirnya aku terbawa suasana hingga aku tak mendengar kalo barista itu sudah memanggil nama Claresta berulang kali,

“Claresta”
“Claresta”
“Claresta” teriak barista itu
Aku terkaget dan langsung menghampiri barista itu,
“Sorry sorry sorry, aku gak fokus tadi” jawabku
“oke gpp, mba claresta kan?” tanya mas barista
“hmmm, sebenenya itu bukan nama aku tapi nama temen aku. Temen aku yang pesen kopi itu tadi, aku gak pesen” Jawabku
“kenapa gak pesen mba?” tanya lagi barista itu
“aku gak suka kopi, soalnya pahit sih”
“oh Gak semua kopi itu pahit mba, nih kalo gak percaya bentar deh saya buatin kopi yang gak pahit special buatan saya”
“hmm tapi aku buru buru mas, next time aja ya mas, oke next time aja”
Tiba – tiba dia menjulurkan tanya dan menyebutkan namanya “aku Reza” kata sang barista
Lantas aku langsung pergi dan meninggalkan kedai itu, tak lupa kuucapkan next time dan thank you kepada barista di kedai itu. Dan ternyata aku lupa kembalian yang aku harus ambil, akhirnya aku balik ke kedai itu hanya untuk mengambil kembalian.
Beberapa hari kemudian…..
Ketika aku masuk ke kantor dimana aku magang, aku lagi-lagi bertemu dengan barista itu lagi. Dia lantas menyebutkan namanya.
“Hai ketemu lagi deh, nama aku Reza. Nama kamu siapa?”
“Jadi kamu pingin banget tahu nama aku? Kepo banget sih, kalo mau tau usaha dong. Udah dulu ya aku sibuk nih”
Diperjalanan menuju ruangannya terlihat ada salah satu staff kantor yang berjalan kearah barista itu. Lantas apa yang dilakukan barista itu pada stafnya? Apa dia bakal menanyakan namaku siapa kepada staff yang kenal aku itu? Atau hal apa yang dia lakukan demi kenal sama aku?
Tunggu kelanjutannya ya, soon to be…..
Waaaa lanjutin lanjutin ceritanya, mau baca lagi hihihi