top of page

Cerpen101:eps001#beradu ragu dihati

  • Writer: Kavinaap
    Kavinaap
  • Apr 4, 2019
  • 3 min read

Tak terasa akhirnya sudah hampir 2 tahun saja hubungan rio dan edelweiss berjalan,

Setelah senang, sedih , kecewa dan duka telah setia menghampiri mereka berdua yang terkadang hanya menyapa dikala rindu.

Rio Putra Pradana, atau yang lebih sering disapa rio adalah satu dari sekian banyak karyawan swasta yang sedang berjuang melawan kerasanya kota Jakarta.

Saat ini, Jakarta merupakan hanyalah sebuah tempat tinggal bagi dirinya karena hanya mampu membuatnya nyaman beristirahat tapi tak mampu membuatnya nyaman berkeluh kesah seperti ketika berada di sebuah rumah.

Sedangkan edelweiss, wanita paruh baya yang baru belajar menjajaki kerasnya ibu kota Jakarta sekitar kurang lebih 5 bulanan ini.

Pertemuan Rio dan Edel terjadi secara begitu saja ketika mereka sama sama terlibat dalam satu kegiatan volunteer pendidikan di Jakarta.

Mereka memang tak pernah mengenal sebelumnya,

Masa pendekatan merekapun terbilang cukup singkat, dimana keduanya sudah merasa memiliki perasaan nyaman.

Sejujurnya ada kebimbangan dari hati edel ketika mengartikan perasaan hatinya yang kian lama kian merasa nyaman saat pendekatan dengan Rio. Apakah memang Rio, sosok seorang lelaki yang ia butuhkan selama ini? Atau dia hanya menjadi sosok pelampiasan disaat hatinya masih sedikit hancur selepas putus dengan mantan kekasihnya yang paling dia cinta?

Hari demi hari hatinya semakin ragu untuk mengartikan perasaan apa yang sedang ia rasakan selama ini.

“Memang iya aku sudah merasakan nyaman berada disampingnya, tapi apakah aku bisa menerima segala kekurangan dan kelebihannya disaat aku masih mencintai mantanku dulu?” hati edel berkata…

Untuk mengurangi rasa bingung dan risau dihatinya, ia curhat dengan seorang sahabat terdekatnya untuk menceritakan apa yang ia rasakan beberapa hari belakangan ini terhadap Rio.

Tak ada jawaban pasti yang terucap dari sahabatnya itu, tapi ada makna mendalam dari salah satu kalimatnya

“Udah jangan terlalu dipikir, dijalanin dulu aja”

Kalimat itu secara tidak langsung membuat edel berpikir dan tau akan keputusan apa yang harus diambil.

Tak terselang lama setelah edel mendapatkan nasihat dari sahabatnya itu, ia langsung mengajak rio untuk bertemu.

Disela-sela pertemuannya, ada perasaan kagok dan deg-degan dihati mereka berdua untuk mengungkapkan perasaan apa yang sudah ada di hati mereka berdua selama ini.

Edel berusaha untuk memulai percakapan dengan menanyakan rutinitas apa yang sedang rio kerjakan setelah kegiatan volunteer itu selesai.

“Yo, gimana kabarmu?”

“Lagi sibuk apa nih?”

Akhirnya berujung pada kalimat “jadi kamu juga udah ngrasain nyaman sama aku juga? Jadi mau gimana?

Yaudah dijalanin dulu aja ya,

Setelah pertemuan mereka malam itu, kini mereka sedang menjalani hubungan yang dimulai dengan kalimat jalanin dulu aja kedepannya.

Bulan demi bulan, selalu ada saja masalah yang datang menghampiri keduanya mulai dari masalah yang simple sampe dengan masalah yang rumit.

Itu terjadi bukan hanya di beberapa bulan pertama, tapi bahkan setiap bulan selalu terjadi. Sampai kadang membuat sang cewe mulai ragu dengan hubungannya dengan rio yang terbilang sangat berbeda 180 derajat bila dibandingkan dengan mantannya yang lama. Edel berusaha untuk tidak membandingkan antara keduanya dan berpikir setiap orang memiliki caranya masing-masing untuk mencintai pasangannya.Tapi lambat laun, edel mulai merasakan bahwa sifat dan karakter rio sudah tidak sesuai dengan prinsip hidupnya yang telah lama ada didalam dirinya. Disamping itu, selalu masih ada perasaan bersalah dalam hati terdalamnya karena sudah memutuskan hubungan dengan mantannya yang bisa dibilang tidak berakhir secara baik-baik. Apakah sebenarnya dia masih mencintainya mantannya itu?

Edel sangat bingung terhadap perasaan yang kini ia hadapi, disatu sisi ia tak berani untuk mengungkapkan apa yang ia rasakan pada pasangannya sendiri karena takut menyakiti hati pasangannya.

Sejak kejadian masa kelam yang pernah ia alami sebelumnya, ia berjanji tak akan pernah menyakiti perasaan hati orang manapun itu. Tapi apa yang harus dia lakukan untuk menemukan jawaban dari segala permasalahan hatinya?



-Cerpen101-

K

Comentários


  • White Facebook Icon
  • White Instagram Icon

© 2018 by Kartika Vina Pramita. Proudly created with Wix.com

bottom of page